Mengecat ulang tembok menjadi langkah yang sering dilakukan banyak orang untuk mengembalikan kondisi rumah atau sekadar menghadirkan suasana baru. Bermacam-macam cat pun dapat dipilih untuk merealisasikan maksud tersebut. Mengetahui jenis-jenis cat menjadi hal penting agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
Sebelum mulai mengecat bagian interior atau eksterior rumah, tentukan terlebih dulu area mana saja yang ingin dicat. Untuk garasi, kamar mandi, atau dapur, gunakanlah cat jenis vinyl silk atau pearl glo yang membuat tembok menjadi agak mengilap. Cat jenis ini memiliki sifat tahan gores sehingga akan lebih mudah dibersihkan apabila terkena noda atau kotoran membandel.
Sementara untuk mendapatkan tingkat kilap yang tinggi, bisa menggunakan cat emulsi styrene acrylic yang memiliki campuran akrilik. Cat jenis ini tepat diaplikasikan untuk interior maupun eksterior yang membutuhkan ketahanan terhadap jamur dan cuaca. Tak hanya pada dinding, permukaan lain seperti asbes dan tripleks juga bisa dicat dengan bahan pewarna jenis ini.
Sedangkan apabila ingin mendapatkan tembok dengan hasil akhir yang halus dan doff, cat jenis easycoat, pentalite emulsion, dan matt emulsion dapat dijadikan pilihan. Lalu bagaimana untuk tembok yang membutuhkan perhatian ekstra, misalnya meminimalkan rembesan air hujan atau menjaga kelembaban dan menahan sinar matahari? Tak perlu risau karena di toko cat atau gerai bahan bangunan kita dapat dengan mudah mendapatkan jenis cat weatherproof atau wheathercoat yang dapat membantu menjaga kondisi tembok.
Selain cat untuk tembok, di pasaran juga tersedia cat pelindung atap untuk genteng tanah liat dan genteng keramik. Cat jenis roof paint ini dilengkapi perlindungan terhadap jamur dan gangguan lain yang hadir di daerah tropis seperti Indonesia.
Usir bau cat
Biasanya setelah pengecatan selesai akan timbul aroma atau bau tak sedap yang cukup menyengat. Ini akan sangat mengganggu, terlebih apabila bau tersebut hadir di hampir semua ruangan. Ada beberapa langkah mudah untuk mengantisipasinya, misalnya dengan menggunakan bubuk vanili yang dicampur dengan bubuk kopi, kemudian dimasukkan ke wadah. Letakkan mangkuk berisi bubuk tersebut di sudut ruangan atau pada sisi tembok yang selesai dicat.
Bau cat yang menyengat juga bisa diusir menggunakan air garam yang dimasukkan ke wadah. Letakkan mangkuk berisi larutan air garam di sudut-sudut ruangan. Cara sederhana lainnya adalah memanfaatkan buah segar yang memiliki aroma kuat seperti nanas. Potong buah tersebut kemudian tempatkan pada wadah dan letakkan di bawah dinding yang selesai dicat. Tak hanya nanas, kulit jeruk juga bisa dijadikan pilihan mudah untuk menetralisasi aroma menyengat.
Yang tak kalah penting, biarkan sirkulasi udara berjalan maksimal. Caranya dengan membuka lebar jendela dan pintu rumah ketika pengecatan selesai. [*/BYU]
Foto : Shutterstock.com
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 5 September 2017