Cara Menambal Lubang Bekas Paku di Dinding Rumah

by bkrismawan

Salah satu yang bisa kita lakukan agar rumah semakin nyaman dihuni adalah memberikan sedikit sentuhan pada sisi interior, misalnya pada dinding. Perhatikan dinding di setiap ruangan rumah Anda, apakah tampak rapi dan fresh?

Hal ini lantaran dinding tidak hanya berfungsi sebagai penyekat antar-ruang, tetapi juga menjadi area yang digunakan untuk memajang foto atau lukisan, serta jam dinding dan benda lainnya yang memiliki memori atau menginspirasi.

Hendra, karyawan sebuah bank swasta yang tinggi di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, bercerita tentang upayanya “menyulap” dinding menjadi lebih segar dan memesona. Akhir pekan lalu, pria yang menggeluti bidang teknologi informasi ini sengaja meluangkan waktu untuk merotasi dan menyusun kembali hiasan yang terpajang pada dinding rumahnya.

Benda yang sudah tampak membosankan, dipindahkan ke ruang lain, bahkan jika sudah benar-benar tidak digunakan, dipindahkan ke gudang atau dibuang. Sementara itu, benda yang masih bagus, ia geser ke sisi lain, bahkan ada beberapa yang dia pindahkan ke ruang lain.

Tutup lubang

Memindah atau menambah pajangan pada dinding sering kali meninggalkan jejak, bekas lubang paku. Paku atau benda tajam lainnya digunakan untuk menggantung atau sebagai pijakan benda pada dinding. Menambahkan benda atau hiasan yang baru tentu akan membuat lubang di dinding semakin banyak, bahkan juga semakin besar, tergantung benda yang hendak digantung.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita bisa menggunakan dempul tembok yang banyak dijumpai di toko bangunan atau gerai modern yang menjual bahan-bahan bangunan. Cara penggunaannya pun terbilang simpel, yaitu membersihkan lubang dari kotoran atau pasir kemudian memasukkan dempul ke lubang yang ingin ditutup.

Setelah tertutup rapat, diamkan hingga benar-benar kering dan kuat. Ampelaslah dempulan agar menjadi licin dan sempurna, kemudian cat menggunakan warna sesuai warna dinding.

Sementara untuk lubang yang agak besar, seperti bekas besi tumpuan/pijakan pendingin udara, ada pekerjaan tambahan yang harus Anda lakukan. Setelah lubang dibersihkan, basahi lubang tersebut kemudian adukan pasir dan semen yang telah diberi air dimasukkan ke rongga tersebut.

Biarkan beberapa saat hingga adukan tersebut kering dengan sempurna. Setelah itu, lapisi dengan semen yang telah diberi air secukupnya. Oleskan secara tipis dan merata sehingga tidak terlihat bekas dempulan. Setelah proses pengacian tersebut selesai dan kering, barulah dilakukan pengecatan. Catlah sesuai warna dinding agar bekas lubang paku tersamarkan.

Langkah-langkah tersebut juga dilakukan Hendra pada beberapa ruangan di rumahnya, tetapi untuk kedua kamar tidurnya ia memberikan perlakuan berbeda lantaran menggunakan pelapis dinding atau disebut wallpaper. Selain melakukan re-layout pada benda dan hiasan yang digantung pada dinding kamarnya, ia mengganti wallpaper dengan motif berbeda.

Meski hanya kamar yang menggunakan pelapis dinding, ini memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan, terlebih ketika sedang berbaring melepas lelah sepulang beraktivitas. Namun, jika Anda ingin melakukan hal serupa, jangan lupa untuk menutup dempulan bekas lubang paku terlebih dahulu sebelum melapisi dinding dengan wallpaper atau wallcover.

Pastikan pula sambungan antar-lembaran pelapis tersebut merekat erat dan sesuai alur motif. Apabila Anda ragu, gunakanlah jasa desain interior yang siap membantu pekerjaan tersebut. Siap “menyulap” interior rumah Anda? [*/BYU]

Foto dokumen Shutterstock.com

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 Maret 2018

Share to

Artikel Menarik Lainnya