[vc_row][vc_column][vc_column_text]Perkara cukup atau tidaknya uang yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan kerap bukan sekadar soal besaran penghasilan yang dimiliki, tetapi juga pengelolaan penghasilan itu. Agar gaji dapat digunakan dengan bijak, kita mesti tahu cara mengelola keuangan yang lebih baik.
Banyak orang yang masih belum memiliki bayangan yang jelas soal alokasi penggunaan penghasilan. Beberapa perencana keuangan mengatakan, prioritas alokasi keuangan yang pertama adalah untuk membayar utang apabila kita memiliki cicilan. Kedua, kita juga perlu menyisihkan penghasilan untuk asuransi jiwa, terlebih apabila kita adalah pencari nafkah dalam keluarga.
Di luar kedua prioritas itu, upayakan memiliki tabungan yang jumlahnya kira-kira tiga sampai enam kali penghasilan bulanan. Ini menjadi dana darurat. Baru setelah itu kita alokasikan untuk investasi, kebutuhan sehari-hari, dan hiburan.
Dalam artikel berjudul “Pengelolaan Penghasilan Bulanan” yang dimuat di koran ini, 25 Agustus 2018, perencana keuangan Prita Hapsari memberi contoh bagaimana mengalokasikan penghasilan bulanan. Kira-kira kita bisa membaginya seperti ini: 30 persen untuk cicilan pinjaman, 10 persen untuk dana darurat dan pembayaran proteksi, 15 persen untuk tabungan dan investasi, 30 persen untuk biaya hidup, 10 persen untuk gaya hidup, dan 5 persen untuk sosial.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu kita mengendalikan keuangan dengan lebih baik. Berikut beberapa di antaranya.
Bayar tagihan tepat waktu
Seperti yang sudah disebutkan di atas, kewajiban atau utang adalah prioritas alokasi keuangan. Maka, jangan menunda untuk membayar tagihan. Mulai dari tagihan listrik, sewa rumah, kartu kredit, dan sebagainya. Jangan sampai telat agar Anda terhindar dari denda atau utang yang kian menumpuk. Membayar tepat waktu membuat keuangan Anda lebih sehat.
Langsung tabung setelah gajian
Warren Buffet, investor kenamaan asal Amerika Serikat, mengatakan, jangan menabung sebesar uang yang tersisa setelah dipakai, tetapi gunakanlah uang yang tersedia sesudah menabung. Cara bijak dalam menabung adalah menjadikannya prioritas. Ini akan mengamankan uang tersebut di rekening tabungan Anda, yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak. Sebaiknya sediakan rekening khusus untuk tabungan ini, yang berbeda dengan rekening operasional Anda.
Buat catatan pemasukan dan pengeluaran
Ini adalah cara paling baik untuk memantau pengeluaran Anda. Anda bisa membuat semacam tabel berdasarkan kebiasaan pembelanjaan Anda. Anda bisa membagi-bagi pos pengeluaran misalnya ke dalam kategori kebutuhan rumah, biaya makan, transportasi, pembelanjaan sehari-hari, investasi, atau biaya hiburan. Di akhir bulan, Anda dapat mengevaluasi, apakah pos-pos pengeluaran itu sudah wajar atau ada pos yang pengeluarannya barangkali dirasa terlalu tinggi. Ini bisa menjadi pegangan untuk merencanakan pengeluaran Anda di bulan berikutnya.
Tetapkan prioritas kebutuhan
Kita tentu memiliki kebutuhan bervariasi pada periode yang berbeda-beda. Ada kalanya Anda harus mengalokasikan cukup banyak untuk uang sekolah anak, rencana renovasi rumah, mengikuti kursus, atau berbelanja barang yang sudah lama Anda inginkan atau butuhkan. Catatlah kebutuhan itu dan buat skala prioritas, mana yang lebih mendesak dan mana yang bisa ditunda. Ini akan membantu Anda lebih bijak dalam pembuatan keputusan tentang pembelanjaan.
Bawa uang secukupnya
Membawa uang tunai yang berlebihan bisa membuat Anda impulsif untuk berbelanja barang yang sebenarnya hanya keinginan sesaat. Jika Anda termasuk tipe orang yang mudah “tergoda” dengan barang-barang yang Anda lihat di mal atau toko, sebaiknya bawa uang secukupnya dan buatlah komitmen untuk berbelanja hanya menggunakan uang tunai itu. Bawa sedikit uang lebih hanya untuk berjaga-jaga bila ada keperluan mendadak.
[*/NOV][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_message]
9 Tanda Keuangan Anda Sehat
- Punya pendapatan yang stabil dan tahu besar penghasilan setiap bulannya
- Tahu besarnya pengeluaran per bulan
- Bisa membayar semua tagihan tepat waktu
- Memiliki tabungan atau dana cadangan
- Bisa membeli barang yang kita butuhkan atau inginkan
- Memikirkan dana pensiun
- Anda tidak selalu membutuhkan kartu kredit atau debit untuk berbelanja
- Terbuka dengan pasangan tentang keuangan
- Memiliki investasi
[/vc_message][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 3 Desember 2018.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]