Dewasa ini, semakin meningkatnya jumlah orangtua yang keduanya bekerja membuat pengasuhan anak sehari-hari menjadi persoalan baru. Apalagi jika anaki masih berusia dini dan mereka tinggal jauh dari rumah kakek-neneknya. Masalah baru yang dihadapi pasangan suami-istri adalah siapakah yang menjaga anak mereka? Pasalnya, kini mencari tenaga asisten rumah tangga ataupun pengasuh yang baik bukan perkara mudah. Oleh karena itu, menitipkan anak ke tempat penitipan anak kini menjadi opsi yang menarik.
Awalnya, tempat penitipan anak lebih populer di daratan Eropa dan Amerika Serikat. Kini, di Indonesia, terutama di kota-kota besar, penyedia jasa itu mulai banyak dijumpai.
Namun, tentu saja tidak asal menitipkan ke sembarang tempat. Anda perlu menyelidiki mutu tempat penitipan anak. Lingkungan yang aman dan sehat harus menjadi prioritas. Sebelum memutuskan, cobalah mengetahui seluk-beluk tempat penitipan anak.
Hingga kini, ada tiga klasifikasi tempat penitipan anak mengacu pada situs web Mayo Clinic, yaitu home child care, family child care, dan child care center (day care center). Jenis home child care merupakan metode pengasuhan yang dilakukan di rumah anak. Pilihan ini paling nyaman, tetapi berbiaya mahal.
Sementara itu, family child care merupakan pola pengasuhan yang dilakukan di rumah pengasuh. Pilihan ini paling umum bagi bayi dan balita. Umumnya, suasana tempat penitipan menyerupai rumah dan jumlah anak yang diasuh terbatas.
Jenis yang terakhir adalah child care center. Jenis tempat penitipan anak merupakan yang paling jamak dijumpai saat ini. Pengasuhan berada di luar rumah pengasuh, yaitu di pusat pengembangan anak yang umumnya berlokasi di dekat perumahan, pusat perbelanjaan, ataupun perkantoran.
Jika Anda sudah menemukan tempat penitipan anak yang sesuai kebutuhan, luangkan waktu untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan tempat tersebut. Hal ini bertujuan agar anak tidak rewel ketika Anda menitipkannya di pagi hari.
Sebaiknya Anda menemani anak selama beberapa saat selama seminggu pertama. Lalu, tanpa berbohong, pamitlah kepada anak bahwa Anda akan pergi bekerja dan menjemputnya lagi sepulang dari kantor. [AJG]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 11 Maret 2018.