Siap Memberi di Hari Lebaran? Ini Tips Berbagi Angpao Lebaran

by bkrismawan

Tradisi lebaran yang masih terus ada sampai sekarang di Indonesia, salah satunya adalah berbagi angpao lebaran atau juga dikenal dengan istilah “salam tempel”.

Sebenarnya, tradisi membagikan amplop lebaran tidak selalu harus dilakukan. Ada juga yang sudah tidak membiasakan keluarganya berbagi dengan model seperti ini.

Sejatinya, berbagi amplop berisi uang ini memiliki makna berbagi kebahagiaan. Orang yang sudah bekerja biasanya memberikan angpao kepada anak-anak untuk berbagi kebahagiaan. Jumlahnya pun tidak melulu dengan jumlah yang besar.

Baca juga : Tradisi Unik Lebaran di Sumatera

Asal usul tradisi memberi

Tradisi memberi pada hari raya ini merujuk pada kata angpao. Kata ini lebih mengingatkan kita pada tradisi imlek. Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), angpao diartikan sebagai amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang yang memiliki hajat atau acara dalam adat China.

Namun, pada perkembangannya, salam tempel atau pemberian amplop ini kerap disebut angpao. Tradisi pemberian angpao ini sebenarnya juga dikenal di masyarakat Arab yang disebut eidiyah. Tradisi ini diberikan oleh orangtua kepada anak-anak sebagai hadiah hari raya Idul Fitri karena mereka telah berpuasa dan berharap bisa menjadi dorongan agar tahun depan bisa berpuasa lebih baik lagi.

Perbedaan angpao lebaran dengan angpao Imlek biasanya terletak pada warna. Jika angpao China berwarna merah, angpao lebaran biasanya berwarna hijau. Warna hijau sendiri bagi masyarakat muslim melambangkan nuansa islami. Namun, pada perjalanannya, angpao ini berganti warna menjadi amplop biasa saja.

Berbagi dengan bijak

Sejatinya pemberian angpao lebaran ini tidak diharuskan. Namun, beberapa dari Anda yang sudah terbiasa sejak kecil pastinya sering merasa tidak enak. Lalu, bagaimana bisa berbagai angpao lebaran tapi tidak memberatkan? Beginilah tipsnya.

angpao lebaran1. Lakukan dengan ikhlas.

Inilah hal pertama yang harus Anda miliki. Dengan ikhlas, uang yang Anda berikan kepada orang lain itu bisa menjadi sangat bermakna dan tidak mengharapkan imbalan. Jangan pernah berpikir, Anda memberikan untuk mendapatkan imbalan. Kalau sudah memberikan, ya sudah, lupakan.

2. Gunakan pecahan kecil.

Cobalah untuk membagi pecahan uang angpao. Uang pecahan kecil bisa diberikan kepada anak balita atau hingga yang duduk di bangku SD. Anda bisa gunakan pecahan Rp 2.000 – Rp 5000. Nominalnya, sebisa mungkin dibatasi. Misalnya, total nominal per amplop maksimal sebesar Rp 10.000.

Sedangkan, untuk yang sudah SMP dan SMA, punya nominal berbeda. Untuk SMP, nilainya bisa maksimal Rp 25 ribu dan untuk SMA nominalnya maksimal Rp 50.000. Selanjutnya, untuk yang menginjak bangku kuliah, bisa dimaksimalkan dengan nilai Rp 100.000. Namun, kembali lagi pada kemampuan Anda. Intinya, jangan dipaksakan.

3. Gunakan dari THR

Agar tidak mengganggu arus keuangan, Anda bisa menggunakan sebagian dari angpao lebaran itu dari THR. Tentunya, Anda harus menghitung dulu berapa yang harus dikeluarkan. Buatlah daftar penerima angpao dan tentukan besarannya. Dari situ, Anda bisa tahu, berapa yang harus dikeluarkan untuk memberikan salam tempel ke saudara yang lebih muda.

Baca juga : 5 Tradisi Menarik Lebaran di Jawa

4. Sampaikan wejangan saat memberi

Saat memberikan, Anda jangan diam saja. Sampaikan juga wejangan yang positif untuk sang penerima. Misalnya, untuk anak SD, Anda bisa memberikan wejangan, “Jangan dijajanin semua ya, sisain buat ditabung” atau “Jangan dibuat jajan yang manis-manis,ya”, dan lain sebagainya.

angpao lebaran

Foto-foto: Shutterstock.com

Sedangkan, untuk yang lebih tua bisa diberikan wejangan seperti “Uangnya bisa ditabung atau dibeliin alat buat sekolah ya”. Atau, untuk yang kuliah bisa diberikan wejangan misalnya, “ Ditabung buat beli kertas, atau biaya fotokopi skripsi. Biar cepet lulus kamu”.

Tentu saja, Anda bisa menitipkan doa kepada mereka setelah memberikan wejangan seperti “Doain oom atau tante banyak rezeki dan sehat selalu ya”. Dengan ini, penerima wejangan itu tidak hanya berterima kasih lewat mulut saja, tetapi juga memberikan doa kepada Anda.

Share to

Artikel Menarik Lainnya