Review Film Yowis Ben II (2019): Mengejar Karier ke Kampung Orang

by bkrismawan

[vc_row][vc_column][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Melanjutkan sukses film terdahulu, Yowis Ben II masih mengangkat persoalan anak muda yang berkisar pada masalah hati dan cita-cita. Dikisahkan, Bayu (Bayu Skak) dan teman-temannya lulus dari bangku SMA. Sayangnya, Susan (Cut Meyriska) memutuskan Bayu karena hendak melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Yowis Ben II

Masalah Bayu tidak berhenti di situ. Jangankan untuk kuliah, ternyata ibunya kesulitan untuk membayar kontrakan sehingga terancam diusir. Beruntung Yowis Ben cukup populer di seputar Malang sehingga Bayu berharap dengan tampil di berbagai pentas dapat mengatasi masalah keuangan yang dihadapinya. Namun, Cak Jon (Arief Didu) yang dipercaya menjadi manajer gagal mendapatkan tawaran manggung yang tepat untuk Yowis Ben.

Yowis Ben II

Sementara itu, personil-personil lain juga memiliki masalah sendiri. Yayan (Tutus Thomson) berencana menikah dengan Mia (Anggika Bolsterli). Demikian pula ayah Nando (Brandon Salim), menjalin hubungan dengan seorang perempuan muda. Sedangkan Doni (Joshua Suherman) juga mengeluh karena tak kunjung punya pacar.

Yowis Ben II

Di tengah berbagai persoalan, tiba-tiba muncul tawaran dari Cak Jim (Timo Scheunemann) untuk mencoba peruntungan di Bandung.  Ternyata, setiba di Kota Kembang, yang ditemui Bayu dan teman-temannya tak semanis janji Cak Jim. Namun, ia berkenalan dengan mojang Bandung bernama Asih (Anya Geraldine). Berhasilkah para personil Yowis Ben keluar dari masalah mereka?

Baca juga : Dilan 1991 : Sederhananya Cinta Remaja

Benturan budaya

Yowis Ben II masih mengikuti formula pada film terdahulu, mengupas masalah anak muda dengan balutan budaya lokal. Ketika pertama kali hadir, Yowis Ben termasuk berani karena seluruh dialog sepenuhnya menggunakan bahasa Jawa. Namun, itu menjadi keunikan film ini sehingga terasa segar dan menarik disimak. Yowis Ben II melangkah lebih jauh dengan menampilkan benturan budaya, antara Jawa dan Sunda. Perbedaan bahasa saja sudah bisa menjadi sumber kelucuan yang membuat penonton terbahak-bahak.

Yowis Ben II

Foto-foto: dokumen Starvision

Masalah perbedaan budaya lebih mengemuika ketimbang urusan asmara. Tidak jelas benar bagaimana terjalinnya hubungan antara Bayu dan Asih. Yang lebih menarik disimak justru bagaimana Bayu harus berhadapan dengan ayahnya Asih (Budi Dalton).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/2″][vc_column_text]Meski banyak situasi komedi yang mengundang tawa, tetapi ada juga hal-hal yang terkesan dipaksakan. Bahkan, ada bagian yang terasa sekali seperti khotbah yang menggurui. Namun, secara keseluruhan, Yowis Ben II mampu menjadi tontonan yang menghibur sembari memaparkan persoalan-persoalan riil yang dihadapi kaum muda. Menarik pula menyimak penampilan sejumlah cameo yang sayangnya sudah ketahuan melalui trailer yang dapat ditonton di Youtube.

Formula khas Yowis Ben sejak film terdahulu tampaknya masih akan dapat menarik minat penonton. Sayangnya, film ini harus berkompetisi dengan sejumlah film lain yang tak kalah kuat antara lain Dilan 1991 dan Captain Marvel. [ACA][/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_message message_box_style=”outline” message_box_color=”warning” icon_fontawesome=”fa fa-film”]Sutradara:
Fajar Nugros, Bayu Skak

Penulis:
Bagus Bramanti

Pemeran:
Bayu Skak, Joshua Suherman, Brandon Salim, Tutus Thomson, Anya Geraldine, Laura Theux, Devina Aureel, Anggika Bolsterli, Cut Meyriska, Siti Badriah, Arief Didu, Tri Yudiman, Timo Scheunemann

Rilisan:
Indonesia

Tayang perdana:
14 Maret 2019[/vc_message][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_video link=”https://www.youtube.com/watch?v=mkHCkYvgRVo”][/vc_column][/vc_row]

Share to

Artikel Menarik Lainnya