Review Film Hotel Mumbai (2019): Teror di Hotel Mewah

by bkrismawan

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Kisah terorisme tidak selamanya hitam-putih. Selalu ada nuansa yang justru membuatnya lebih berwarna. Hotel Mumbai berusaha mengangkat pergulatan karakter-karakter yang terlibat di dalamnya tanpa bermaksud memberi kesimpulan.

Film arahan Anthony Maras ini dibuat berdasarkan kejadian nyata serangan terhadap Mumbai pada 2008. Kala itu, sekelompok teroris melakukan serangan terkoordinasi berupa penembakan dan pengeboman di 12 tempat berbeda. Serangan dimulai pada Rabu, 26 November 2008, dan baru bisa diatasi pada Sabtu, 29 November 2008. Lebih dari 170 orang tewas, termasuk 9 orang penyerang, dan ratusan lainnya luka-luka.

Baca juga: Review Film Shazam (2019): Ketika Anak-anak Jadi Pahlawan Super

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah serangan ke hotel Taj Mahal Palace di Mumbai. Setelah serangan membabi buta, para penyerang menawan sejumlah sandera. Namun, berkat kegigihan dan keberanian para staf hotel, ada puluhan tamu yang dievakuasi dengan selamat. Dan, kisah kepahlawanan itulah yang ingin diungkap pada film ini.

Tamu adalah dewa

Dua tokoh penting dalam kisah ini adalah kepala pelayan Hemant Oberoi (Anupam Kher) dan pelayan Arjun (Dev Patel). Oberoi adalah tipikal manajer yang menempatkan kualitas pelayanan di atas segalanya karena itu yang dibutuhkan hotel sekelas Taj Mahal Palace.

“Tamu adalah dewa,” ujar Oberoi saat memeriksa kesiapan para pelayanan pada pagi hari. Ia meneliti setiap detail penampilan bawahannya dan menolak setiap kesalahan, sekecil apa pun. Maka, ia tidak bisa menerima ketika Arjun lupa mengenakan sepatu yang pantas.

Sementara itu, Arjun merupakan cerminan masyarakat miskin Mumbai. Setiap pagi, ia berangkat dari rumahnya di kawasan kumuh. Istrinya yang hamil tua harus bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Sungguh kontras kehidupan Arjun dengan tamu-tamu yang menginap di hotel.

Baca juga: Review Film Friend Zone (2019): Terjebak dalam Mencintai Tak Harus Memiliki

Simak, misalnya, pasangan berbeda kebangsaan, David (Armie Hammer) dan Zahra (Nazanin Boniadi) yang datang bersama anak bayi serta pengasuh bernama Sally (Tilda Cobham-Hervey). Tidak hanya mereka menempati kamar suite yang mewah, tetapi juga pelayan harus memastikan bahwa air mandi si bayi memiliki temperatur 48 derajat celsius.

Selain itu, pengusaha Russia Vasili (Jason Isaac). Ia hanya mau dilayani oleh pelayan pria dan harus disuguhi anggur jenis tertentu. Oberoi memastikan bahwa si pelayan bisa mengeja nama anggur dengan bahasa Perancis yang tepat.

Kemewahan dan pelayanan kelas satu itu yang sama sekali tidak terbayangkan oleh kelompok teroris. Anak-anak muda dari latar belakang keluarga miskin ini didoktrin oleh otak pelaku yang dikenal sebagai Bull.

Terhubung melalui ponsel, Bull terus mengatakan, semua kemajuan dan kemewahan yang mereka lihat adalah hasil rampokan sehingga wajar jika mereka menuntut balas.

Pahlawan

Setiap orang adalah pahlawan bagi sesamanya. Dan, semua memiliki alasannya masing-masing.

Arjun, misalnya, mati-matian berusaha tidak dipecat meski terlambat dan salah memakai sepatu. Ia membutuhkan biaya untuk istrinya yang akan melahirkan. Ketika dipercaya Oberoi, dia pun berusaha menjalankan tugas sebaik-baiknya. Bahkan, ketika harus menghadapi teroris dan berisiko mati.

Demikian pula dengan David, yang terjebak di restoran. Ia memaksa keluar untuk menyelamatkan anak bayinya yang ditinggal di kamar bersama suster.

Foto-foto: dokumen Bleecker Street, Shivhans Pictures, Icon Film Distribution

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column width=”1/2″][vc_column_text]Bahkan, salah seorang teroris, di tengah kegalauannya harus melakukan kekerasan, menelepon orang tuanya di kampung halaman untuk memastikan bahwa mereka menerima uang yang dijanjikan.

Hotel Mumbai berhasil menampilkan teror yang tidak hitam-putih, bukan sekadar pertarungan antara yang baik dan yang batil. Bahkan, di tengah yang batil pun jika ditelisik masih ada nuansa kebaikan.

Semua diramu begitu ciamik menjadi tontonan yang sangat menggugah emosi dan kesadaran terdalam. Perkara kesimpulan, silakan diambil di dalam hati masing-masing.[/vc_column_text][/vc_column][vc_column width=”1/2″][vc_message message_box_style=”outline” message_box_color=”warning” icon_fontawesome=”fa fa-film”]Sutradara:
Anthony Maras

Cerita:
John Colle, Anthony Maras; berdasarkan Surviving Mumbay oleh Victoria Midwinter Pitt

Pemeran:
Dev Patel, Armie Hammer, Nazanin Boniadi, Tilda Cobham-Hervey, Anupam Kher, Jason Isaacs

Rilisan:
Australia, India, AS

Tayang perdana:
9 April 2019[/vc_message][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_video link=”https://youtu.be/gVQpbp54ljA”][/vc_column][/vc_row]

Share to

Artikel Menarik Lainnya