Kali ini, Elise Rainier harus memecahkan kasus supranatural yang menyeretnya kembali ke masa kecilnya yang kelam. Film ini mengambil latar waktu sebelum kejadian di film pertama, Insidious. Elise Rainier (Lin Shaye) mendapatkan telepon dari seorang pria yang mengaku mengalami gangguan spiritual di rumahnya. Bersama Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannel), dia mendatangi rumah tersebut.
Tak disangka, ternyata itu adalah rumah masa kecil Elise. Di rumah tersebut, Elise menghabiskan masa kanak-kanaknya bersama ayah, ibu, dan adik laki-lakinya. Ayahnya adalah seorang tukang jagal yang tak pernah mengakui kalau anak perempuannya memiliki “bakat spesial”.
Elise pun sering mendapatkan hukuman dikurung di ruang bawah tanah setiap mengaku telah melihat makhluk halus. Pada suatu hari, saat dikurung di bawah tanah, tanpa sengaja Elise membuka pintu gaib. Sesosok makhluk berhasil bebas. Makhluk tersebut membunuh ibu Elise. Situasi semakin buruk ketika ayah Elise semakin tak terkendali. Tak tahan, Elise melarikan diri dari sana, meninggalkan adiknya bersama ayahnya.
Gangguan-gangguan yang terjadi di rumah tersebut ternyata masih ada hubungannya dengan masa lalu Elise. Kali ini, Elise tak bisa lagi melarikan diri. Ada banyak teka-teki yang harus dipecahkan. Dia harus menghadapi gangguan tersebut dan melepaskan diri dari kenangan masa kecilnya yang kelam.
Pola berulang
The Last Key adalah film keempat dalam franchise Insidious. Jika mengikuti franchise ini dari awal, penonton akan menyadari bahwa film ini memiliki formula. Ketegangan, kengerian, dan ketakutan berhasil terbangun. Penonton memekik ketakutan. Mereka beringsut dari kursi dan bergumam ngeri. Namun, saat situasi tersebut memasuki titik teratas, muncullah sang makhluk yang ditunggu-tunggu, yang justru membuyarkan semua rasa takut yang sudah terbangun dengan baik sejak awal.
Ya, banyak orang yang memiliki nyali besar untuk menonton film horor Indonesia seakan tak terpuaskan ketika melihat sosok hantu buatan Hollywood. Terlalu fantasi. Tak seperti hantu sesungguhnya. Juga, tentunya tak semengerikan hantu-hantu buatan Indonesia, Thailand, Korea, dan Jepang yang hampir tak pernah gagal membuat orang ketakutan.
Walau begitu, film keempat ini menunjukkan progres berarti karena kengerian yang dibangun lebih terasa greget berkat penggunaan bangunan lama, lantai-lantai kayu yang rusak, ruang bawah tanah yang basah, lembab, dan gelap, juga permainan cahaya. Film ini tetap layak mendapatkan apresiasi, khususnya untuk akting Lin Shaye yang prima dan menyakinkan.
Film ini bisa dianggap sebagai penutup yang memuaskan karena pada akhirnya penonton tak hanya melihat Elise menyelesaikan masalah orang lain. Pada akhirnya, kisah hidupnya dipaparkan. Elise tak lagi misterius dan penonton puas akan hal itu. [DLN]
Tayang perdana :
5 Januari 2018
Rilisan :
Amerika
Sutradara :
Adam Robitel
Skenario :
Leigh Whannell
Pemain :
Lin Shaye, Angus Sampson, Leigh Whannell, Spencer Locke, Caitlin Gerard, Bruce Davison, Josh Stewart, Kirk Acevedo, Tessa Ferrer
Foto : dokumen Universal Pictures.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 17 Januari 2018