Neil Armstrong melewati berbagai pergumulan selama berkarier di NASA. Duka mendalam yang dirasakannya membuatnya semakin menyibukkan diri ke pekerjaannya.
Armstrong (Ryan Gosling) membagi perhatiannya untuk pekerjaan yang dicintainya dan keluarga yang dikasihinya. Namun, putrinya, Karen, membutuhkan perhatian lebih karena mengidap tumor otak. Sayang, Karen tidak bertahan hidup.
Armstrong merasakan duka mendalam hingga memutuskan untuk menyibukkan diri ke pekerjaannya. Tak lama setelah kepergian Karen, Armstrong mendapatkan tawaran untuk mengerjakan proyek Gemini yang mengharuskannya pindah kota.
Armstrong dan istrinya, Janet (Elizabeth Claire Foy), memulai hidup baru dengan bersosialisasi dengan para tetangga yang merupakan rekan kerja Armstrong. Mereka juga memiliki anggota keluarga baru. Sementara itu, NASA mengumumkan bahwa Uni Soviet berhasil mendahului AS dalam hal menerbangkan roket ke luar angkasa. Armstrong pun dipilih untuk memegang komando proyek Gemini 8.
Armstrong dan rekannya berhasil menempelkan roket ke pesawat induk di luar atmosfer Bumi. Namun, terjadi kesalahan sehingga Armstrong harus membatalkan misi untuk menyelamatkan diri. Atas keputusannya, Armstrong sempat mendapatkan kritikan keras, tetapi NASA meyakinkan bahwa dia sudah melakukan hal yang sepatutnya.
Setelah berbagai peristiwa yang memakan korban, NASA mengumumkan proyek Apollo 11 dan Armstrong terpilih sebagai kapten. Dalam kondisi ini, pemerintah AS mulai mempertanyakan tingkat keberhasilan proyek yang memakan biaya mahal tersebut. NASA tetap bertahan dan meyakinkan pemerintah bahwa proyek ini akan segera berhasil.
Bersama Buzz Aldrin, Armstrong dilatih untuk mendaratkan roket ke Bulan. Armstrong dan Aldrin berhasil mendarat di Bulan dengan bahan bakar yang nyaris habis. Mereka menjadi orang pertama di dunia yang menginjakkan kaki ke Bulan.
Film kelas Oscar
Sebagai film biografi, First Man tidak bisa hanya menjual plot. Plot tentang manusia pertama yang mendarat di Bulan bukanlah hal yang menarik lagi. Hampir semua anak sekolah belajar tentang hal ini. Neil Armstrong dan Buzz Aldrin sudah mendapatkan pamornya di mata dunia tanpa harus repot-repot difilmkan.
Sepertinya itu juga yang dipikirkan oleh sutradara Damien Chazelle saat menggarap film ini. Chazelle memutuskan untuk menyaring dengan ketat para cast dan menjadikan mereka talent yang akan menarik penonton.
Ryan Gosling, yang sudah malang-melintang di Hollywood, memerankan beragam karakter, membuatnya semakin “kaya ilmu”. Penampilannya di film ini tak bisa diremehkan. Gosling berusaha dengan sangat keras menampilkan sisi lain seorang Neil Armstrong, yang begitu berduka karena kepergian anaknya dan kegigihannya dalam menjalani profesinya sebagai pilot roket. Hubungan Neil dan Janet pun menjadi bumbu menyedap film ini, menggambarkan pergumulan mereka menghadapi duka dan cara masing-masing agar tetap menjalani hidup seperti biasa.
Karakter Janet yang diperankan oleh Elizabeth Claire Foy akan membuat penonton berdecak kagum. Kualitas akting Foy patut diberikan penghargaan, seperti ketika dia sukses besar membawakan karakter Ratu Elizabeth dalam serial Netflix, The Crown.
Menonton film ini, kita akan menikmati letupan-letupan emosi para karakternya, menarik kita untuk menyelami pikiran mereka dan memahami keputusan-keputusan yang mereka ambil.
Tak ada adegan bombastis tentang kecanggihan teknologi atau CGI megah layaknya film-film pada umumnya. First Man memfokuskan diri pada satu karakter yang selama ini hanya dikenal sebagai orang yang pertama kali mendarat di Bulan.
Jika tertarik mengenal lebih dekat tentang Neil Armstrong, seperti yang sudah dinarasikan dalam buku karangan James R Hansen, First Man: The Life of Neil Armstrong, film ini bisa dijadikan referensi. [DLN]
Sutradara :
Damien Chazelle,
Skenario:
Josh Singer
Pemain:
Ryan Gosling, Claire Foy, Kyle Chandler, Corey Stoll, Ciaran Hinds,Christopher Abbott,
Rilisan:
Amerika,
Tayang Perdana:
Oktober 2018
[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=w4GtJB5WAlQ” width=”640″ height=”480″ autoplay=”yes”][su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?t=17&v=fW-GgbZjC68″ width=”620″ autoplay=”yes”][/su_youtube]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 24 Oktober 2018.