Penggunaan pelapis berbahan kulit, baik asli maupun sintetis, semakin meluas ke berbagai bidang. Dalam bidang otomotif, misalnya, ini digunakan pada interior mobil seperti jok dan door trim. Sementara itu, di dalam rumah, bahan ini digunakan pada perabot atau furnitur rumah seperti sofa hingga ornamen pada dinding. Kreasi-kreasi yang dihasilkan juga beragam.
Motif dan warna yang beragam menjadikan lapisan tersebut mudah diaplikasikan dalam banyak pilihan gaya dekorasi. Pelapis berbahan kulit juga bisa menjadi sarana yang menggabungkan teknik estetika dan tradisional dengan inovasi kontemporer pada interior rumah. Bahan yang mampu menyiratkan kesan mewah dan elegan ini dapat diterapkan pada ruang mana pun, asalkan sesuai dengan konsep yang direncanakan.
Bentuk serta tekstur bahan tersebut juga memiliki andil besar dalam menciptakan inspirasi ruang yang tidak hanya elegan, tetapi juga terkesan abadi dan homey.
Faktor lain yang membuat pelapis kulit diminati banyak orang adalah perawatan yang terbilang mudah. Dengan menjaga kebersihan serta melakukan bentuk perawatan seperti mengusap menggunakan kain halus dan bersih, kondisi permukaan kulit akan tahan lama dan tetap sedap dipandang. Sementara itu, bagi yang ingin sofa kulitnya mengilap, cukup membeli cairan khusus yang sekaligus bisa melindungi bahan kulit tersebut.
Perawatan
Apakah Anda juga menggunakan pelapis kulit untuk mendongkrak tampilan interior kendaraan atau rumah? Jangan abai untuk selalu menjaganya agar tetap bersih dan terawat.
Suhu panas atau terpaan langsung sinar ultraviolet sering kali menjadi penyebab lapisan kulit tampak mengerut atau kering, apalagi yang menggunakan pelapis kulit asli. Oleh sebab itu, sebisa mungkin letakkan furnitur seperti sofa atau kursi yang menggunakan pelapis kulit di tempat relatif teduh dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
Apabila ketika disentuh, permukaan sofa kulit terasa hangat atau bahkan panas, segera pindahkan ke tempat teduh. Pastikan pula kelembaban lapisan tersebut berada pada batas wajar atau sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan oleh produsen pelapis kulit. Cairan khusus pelindung lapisan berbahan kulit juga bisa dijadikan pelengkap untuk merawat bahan tersebut.
Untuk membersihkannya, Anda tidak perlu menggunakan deterjen mengandung bahan kimia. Alih-alih ingin agar sofa bersih, mencucinya menggunakan deterjen malah membuat furnitur tersebut tampak kusam dan kualitasnya menurun. Cukup gunakan pengisap debu untuk mengusir debu atau kotoran yang hinggap pada permukaan sofa. Lakukan perawatan tersebut secara berkala agar sofa kulit tetap cerah dan tahan lama.
Mikrofiber atau kain halus juga bisa digunakan untuk membersihkan noda membandel pada sofa yang dilapisi kulit. Basahi kain halus tersebut dengan air hangat kemudian usapkan secara perlahan pada area yang kotor. Untuk pelapis kulit sintetis, gunakanlah pembersih khusus bahan sintetis yang dijual di toko teknik. Ikuti petunjuk yang tertera agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Kompetisi
Penggunaan pelapis kulit yang kian merebak telah mendorong banyak pihak menggelar kegiatan yang memacu kreativitas. PT Polystar International (MBtech), misalnya, menggelar kompetisi desain interior MBtech Living With Style Awards (LWSA) 2018.
Kompetisi yang digelar bersama dengan salah satu penyedia situs tentang interior, eksterior, dan gaya hidup ini diharapkan mampu menjadi sarana bagi desainer-desainer muda dalam berkreasi menciptakan desain produk terbaik.
Dikemas dalam bentuk kompetisi daring, ajang yang digelar pada 23 Juli-23 Oktober 2018 ini juga menjadi salah satu upaya MBtech untuk menyuburkan kegemaran generasi muda dalam menciptakan desain interior dan elemen dekoratif lainnya yang bernilai tinggi. Kompetisi ini terbuka bagi mereka yang memiliki konsep modern dan global. Dan, yang tak kalah menarik, kegiatan ini sekaligus memberi ruang seluas-luasnya bagi mereka yang ingin menerapkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal.
“Pertumbuhan bahan pelapis kulit sintetis dari tahun ke tahun menunjukkan hasil positif. Ini bisa kita lihat di sejumlah hotel, mal, rumah sakit, kampus, bahkan di sejumlah bandara sudah menggunakan sofa berlapis kulit sintetis. Transportasi publik seperti bus pariwisata dan bus bandara juga sudah banyak yang memanfaatkan pelapis jenis tersebut,” ujar General Manager PT Polystar International (MBtech) G Setiyanto.
Pertumbuhan yang pesat, ditambah dengan peluang besar pada desain interior telah mendorong MBtech untuk berperan aktif melahirkan desainer-desainer yang siap bersaing di dunia internasional. “Kompetisi yang memperebutkan hadiah total puluhan juta rupiah ini dapat diikuti oleh semua kalangan, mulai dari pelajar atau mahasiswa hingga profesional dari seluruh wilayah Indonesia. Kami berharap ajang ini mampu menciptakan desainer-desainer baru yang berkualitas dan siap bersaing di lingkup internasional,” pungkas Setiyanto. [BYU]
Foto: Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 20 Oktober 2018.