Pernahkah Anda menonton video kegiatan yang tampak membosankan, seperti orang melipat baju, mengetuk-ketuk kuku, atau memarut sabun, tetapi anehnya ditonton terus-menerus? Selain itu, mendengar suara perlahan yang intensitasnya terus-menerus dan ritmenya itu-itu saja, tetapi anehnya ada yang betah mendengarkannya? Kondisi seperti itu ternyata wajar karena tanpa disadari banyak orang mengalaminya. Setelah sekian lama, baru beberapa tahun belakangan kondisi ini mempunyai nama, yaitu ASMR. Berikut arti ASMR dan manfaat positifnya.
Pengertian ASMR
ASMR adalah singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response. ASMR terdiri atas bunyi-bunyian yang dianggap menenangkan. Ini bisa merupakan hasil dari gerakan berulang-ulang seperti memukul-mukul benda tertentu secara konstan atau gesekan pena dengan kertas kala seseorang sedang menulis, bisikan lembut yang melodius, suara gemercik air, bahkan sekadar bunyi orang makan.
Baca juga: 8 Tempat Makan Sate Lezat di Jakarta dan Sekitarnya
Uniknya, ASMR dapat membuat orang yang melihat atau mendengarnya menjadi rileks. Bahkan, tak sedikit orang yang menganggap visual dan suara ASMR dianggap mampu membantu mereka mengatasi masalah sulit tidur (insomnia) atau stres. Suara-suara lembut terutama membuat orang merasa tenang.
Istilah ASMR pertama kali dipopulerkan oleh seorang pakar keamanan siber bernama Jeniffer Allen pada 2010. Istilah teknis ini digunakan untuk menjelaskan sensasi menggelitik yang dialami otak, kulit, leher, maupun bagian tubuh lain, sebagai respons atas rangsangan sensor tubuh ketika kita mendengarkan bunyi-bunyian dari video atau rekaman suara ASMR.
Dalam dunia ilmiah, ASMR memiliki beberapa kesamaan dengan sinestesia (penggabungan indera yang warna dapat memiliki rasa, misalnya, atau suara menghasilkan efek visual). Keduanya merupakan bentuk ekstrem dari sensasi normal yang dimiliki beberapa orang tetapi tidak semua orang.
Sayangnya, selama bertahun-tahun, baik sinestesia maupun ASMR, adalah sesuatu yang tidak terlalu dianggap. Kondisi ini dipandang sebagai tidak penting untuk diteliti dan mungkin hanya merupakan produk dari imajinasi orang dibandingkan fenomena sensorik yang nyata.
Namun, semenjak dunia digital dan internet makin pesat, yang memungkinkan banyak orang membagi sesuatu atau informasi dengan lebih mudah, video ASMR kini banyak muncul di Youtube. Keberadaan Youtuber ASMR dengan mudah dicari. Mereka bermacam-macam, ada yang ASMR makanan, mengetuk-ngetuk sesuatu, bahkan sekedar berbisik.
Manfaat ASMR
Efek yang ditimbulkan dari menonton video atau rekaman suara ASMR tak sama untuk semua pendengarnya karena bisa jadi bersifat amat personal. Bagi sebagian orang, suara tersebut merupakan pengalaman fisiologis maupun mental yang dapat memicu memori dan pengetahuan kognitif.
Beberapa Youtuber ASMR, seperti Spirit Payton (ASMR makanan) dari AS dan Maria (ASMR bisikan) dari Rusia melakukan ASMR karena memiliki pengalaman depresi. Setelah melakukan kegiatan yang berhubungan dengan ASMR, mereka mengakui diri merasa lebih rileks.
Baca juga: Panduan Raih Penghasilan dari Youtube
Profesor bidang neurologi dari Columbia Medical Center dan Direktur Sleep Disorders Center Carl W Bazil meyakini visual dan suara ASMR dapat memberi “ruang istirahat“ dalam otak pendengarnya, sehingga menyediakan waktu bagi mereka untuk mengembangkan imajinasi, relaksasi, hipnosis, dan meditasi. Kesemuanya itu bermanfaat bagi penderita insomnia.
Banyak orang akhirnya merasa bahwa ASMR pada akhirnya diyakini dapat membantu mereka yang menderita depresi atau insomnia untuk sedikit demi sedikit keluar dari masalahnya. [*/ACH]
[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=em0BItBq5ZA” width=”640″ height=”420″]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 31 Maret 2018.