Berbagai data ekonomi negara di dunia menunjukkan ancaman resesi ekonomi. Hal ini diperkirakan oleh International Monetary Fund (IMF) setelah melihat beberapa tanda, yaitu melambatnya pertumbuhan ekonomi di hampir 90 persen dunia. Hal ini makin diperparah dengan masih berlanjutnya perang dagang.
Indonesia pun juga mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal kedua 2019, pertumbuhan hanya mencapai 5,05 persen YoY, masih lebih kecil dibandingkan 2018 yang mencapai 5,27 persen. Walau demikian, pemerintah masih percaya Indonesia bisa bertahan apabila resesi benar-benar terjadi.
Tidak ada yang mengharapkan resesi ekonomi terjadi. Namun, kita tentunya harus mempersiapkan diri. Berikut ini, beberapa cara untuk mengantisipasi resesi ekonomi di masa depan.
1. Bangun dana darurat
Dana darurat mutlak harus dimiliki, berapa pun jumlah tabungan yang Anda miliki. Ketika ekonomi sedang sulit, kemungkinan terburuk adalah pemotongan jumlah karyawan atau kemerosotan pendapatan yang tajam.
Dana darurat menjadi dana yang penting untuk Anda untuk menahan penurunan pendapatan sementara atau jika ada kondisi sangat darurat, misalnya sakit keras. Dengan dana darurat itu, Anda tetap bisa membiayai hidup.
Berapa besarnya dana darurat itu? Paling tidak, dana darurat itu harus bisa mencukupi dalam rentang 3–6 bulan ke depan. Oleh karena itu, mulailah untuk menabung sedikit demi sedikit dari sekarang.
Baca juga : Pahami Risikonya sebelum Investasi Properti
2. Ubah gaya hidup
Kesampingkan dulu kebutuhan yang tidak penting, misalnya terlalu banyak membeli kopi kekinian, nongkrong mahal, atau membeli aksesori gawai yang mahal. Lebih baik simpan pengeluaran itu ke dalam tabungan yang punya likuiditas tinggi.
Selain itu, lupakan sejenak kebutuhan jangka pendek yang tidak perlu, misalnya mengganti mobil atau lainnya. Mulailah untuk menempatkan dana itu ke dalam rekening.
3. Lunasi utang
Hal ini memang tidak mudah, apalagi jika utang tersebut terkait dengan tenor. Untuk mengantisipasi resesi ekonomi pada masa depan, Anda bisa melunasi utang-utang yang memang bisa dipercepat. Prioritaskan utang berdasarkan suku bunganya. Jangan menabung atau melakukan pembayaran tagihan apa pun pada akun rekening yang digunakan untuk membayar utang.
Cara lainnya adalah melunasi utang yang memiliki nilai paling kecil. Hal ini agar pada masa depan utang tidak membengkak dan Anda lebih enteng saat pendapatan menurun.
4. Diversifikasi investasi
Bagi yang memiliki investasi, sebaiknya tinjau kembali portofolio Anda. Sesuaikan dengan kondisi keuangan baik dari sisi keuntungan maupun risiko. Anda tentu tidak ingin investasi merugi terlalu dalam. Bagi yang sudah pensiun, sebaiknya jangan pertaruhkan pada investasi yang sangat berisiko.
Anda bisa menempatkan dana investasi pada instrumen investasi yang lebih stabil, misalnya reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang. Investasi lain yang lebih aman adalah obligasi negara dan emas. Emas merupakan investasi yang paling mudah dijual atau digadaikan untuk mendapatkan uang segar.