Bagaimana kita mengajari anak tentang uang? Konsultan finansial Jim Brown asal AS kerap mendapatkan pertanyaan ini. Mendidik anak tentang uang dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Jika kita mau melakukannya, lebih cepat lebih baik.
Menurut studi dari Universitas Cambridge, anak-anak sudah siap untuk mulai memahami konsep dasar tentang uang pada usia 3 tahun, dan pada umur 7 tahun, kebiasaan membelanjakan atau menyimpan uangnya sudah mulai terbentuk. Berikut ini beberapa tips dari Jim Brown.
Bermain jual dan beli
Anak-anak akan lebih terlibat dalam proses belajar ketika mereka mengalaminya sendiri atau melakoninya dalam bentuk permainan. Brown bermain jual dan beli dengan anak-anaknya sejak mereka berusia prasekolah sebagai cara mengajari anak tentang uang. Brown dan istrinya menciptakan semacam minimarket di ruang keluarganya, komplet dengan kasir dan buah-buahan atau sayur-sayuran plastik.
Harga-harga barang sudah ditentukan terlebih dahulu. Anak-anak juga dibekali uang mainan. Anak-anak akan bermain peran sebagai penjual dan pembeli, lalu dengan dibantu orangtua membayar dan memberi kembalian dengan jumlah yang tepat. Stimulasi ini akan menajamkan kemampuan anak dalam hal matematika dan mengatur anggaran.
Permainan tebak harga
Ini semacam teka-teki dengan pilihan ganda. Cara bermainnya, orangtua menunjukkan gambar atau menyebutkan nama barang kepada anak, lalu anak diminta menebak harganya dengan disediakan sejumlah opsi jawaban. Misalnya untuk semangkuk bakso ada pilihan Rp 5.000, Rp 20.000, atau Rp 100.000 atau untuk tiket menonton bioskop Rp 10.000, Rp 50.000, atau Rp 100.000. Permainan seperti ini akan membantu anak memahami nilai relatif beragam produk dan jasa.
Jangan berikan uang tak terbatas untuk anak
Salah satu kesalahan besar orangtua adalah menawarkan anak anggaran tak terbatas untuk kebutuhan yang tidak esensial. Brown sendiri memberikan uang jajan 6 dollar AS per minggu ketika mereka berumur 6 tahun. Jumlahnya meningkat 1 dollar AS setiap tahun seiring bertambahnya usia mereka. Jika melakukan tindakan baik dalam minggu tertentu, mereka bisa mendapatkan lebih.
Tentu, tidak ada patokan berapa banyak uang jajan yang mesti kita berikan; itu tergantung kondisi finansial dan ekspektasi kita tentang tanggung jawab anak terhadap uang itu. Konsekuensi memberikan anak uang jajan tak terbatas kerap tidak langsung disadari orangtua. Anak-anak yang dibesarkan dengan uang jajan tak terbatas punya kecenderungan lebih tinggi untuk mengandalkan sumber keuangan tambahan, seperti kartu kredit, yang bisa saja membuat mereka kurang perhitungan.
Membantu anak berpikir soal anggaran
Cara mengajari anak tentang uang yang termudah perihal anggaran adalah menyusunnya bersama. Ketika anak diundang ke sebuah pesta ulang tahun misalnya, orangtua bisa memberikan anggaran yang masuk akal dan membantu mereka memilih kado yang sesuai dengan budget. Dengan begini, anak juga terlatih membandingkan harga.
Ajari bederma
Hal lain yang penting dipahami anak, uang bisa dipakai untuk membantu mereka berbuat baik untuk orang lain. Keluarga Brown berkomitmen untuk berdonasi seminggu sekali. Ini memberikan contoh kepada anak-anak mereka serta mengajari mereka untuk tidak serakah. Ketika anak berhasil menabung sejumlah uang, keluarga ini bersama-sama melihat daftar organisasi nonprofit dan memilih salah satu untuk mendukung organisasi tersebut. Ini cara mengajari anak tentang uang yang bagus, terutama soal berbagi.