Dalam rangka mendukung UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pemerintah terus berupaya menyediakan fasilitas fisik rumah sakit yang memenuhi standar aman dan nyaman. Yang terbaru, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek meresmikan Gedung Instalasi Rawat Jalan Terpadu RSUP dr Soeradji Tirtonegoro (IRJT RSST), Klaten, Jawa Tengah, Jumat (12/7/2019).
Peresmian ini disaksikan oleh Bupati Klaten Sri Mulyani; pejabat Eselon I, II, dan III Kementerian Kesehatan RI; direksi, dewan pengawas, pejabat struktural RSST, serta tamu undangan yang terdiri atas perwakilan seluruh Rumah Sakit Vertikal Kemenkes yang tergabung dalam Konsolidasi Joglosemar, rumah sakit sekitar Klaten, dan tamu undangan. Peresmian Gedung IRJT ini ditandai dengan pengguntingan untaian melati oleh Menkes bersama Dirut RSST dr Endang Widyaswati MKes, dan Bupati Klaten, didampingi direksi dan Dewan Pengawas RSST, serta tamu undangan.
Gedung IRJT ini dibangun karena kondisi poliklinik sebelumnya yang hanya bisa menampung 400–500 pasien per hari, sedangkan jumlah pasien saat ini sudah mencapai 1.000–1.200 orang setiap hari. Gedung berlantai 5 ini memberikan pelayanan secara terpadu, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan dokter, laboratorium, pengambilan obat, serta ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya.
“IRJT, IGD, kamar operasi, dan lain-lain yang ada sebelumnya, sesuai dengan masukan para stakeholder kami memang sudah tidak memenuhi standar. Oleh sebab itu diperlukan pembangunan fasilitas yang lebih memadai dan lebih baik. Kami menggunakan anggaran BLU,” kata Endang.
Selain meresmikan Gedung IRJT, pada kesempatan ini juga dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) dan Critical Center yang berlokasi di depan IRJT oleh Menkes. GSBT ini akan dibangun setinggi 5 lantai, di antaranya lantai 1 digunakan untuk IGD dan CSSD, lantai 2 digunakan untuk NICU Level II dan NICU Level III, lantai 3 digunakan untuk ruang ICU, ICCU, dan HCU, serta lantai 4 dan 5 digunakan untuk kamar operasi, persiapan, dan recovery.
Menkes mengungkapkan, rumah sakit harus bekerja untuk menyehatkan masyarakat. Menyediakan fasilitas kesehatan ini merupakan pekerjaan multidisiplin yang kompleks. “Untuk akses pelayanan tentu menyangkut SDM, sarana prasarana, teknologi kesehatan, dan sebagainya yang membutuhkan pertimbangan yang sebaik-baiknya. Akreditasi RSST saya lihat sejak lama telah berjalan dengan baik. Dan, dengan BLU, jajaran RSST mampu menyisihkan dana untuk membangun fasilitas. Inilah yang disebut kemandirian. Cost yang kita keluarkan menjadi efektif.”
Dalam sambutannya, Bupati Klaten mengatakan, Klaten diapit kota besar Yogyakarta dan Solo. Jumlah penduduk Klaten juga terbilang padat, sekitar 1,5 juta jiwa. “Saya bersyukur Klaten memiliki banyak rumah sakit, salah satunya RSST dan dengan ini saya berharap masyarakat Klaten semakin sehat.”
Pembangunan gedung GBST dan Critical Center yang dijadwalkan selesai pada akhir 2019 ini merupakan salah satu upaya RSST dalam meningkatkan fasilitas pelayanan medis bagi masyarakat. [*]