[su_audio url=”http://advisual.kompas.id/nusantara-bertutur/audio/mencegah-kebakaran-hutan.mp3″]
Akhir pekan kali ini, Elis menginap di rumah adik ayahnya, Paman Zhen, di Desa Karangkates, Kabupaten Malang. Untuk menghirup udara segar, Paman Zhen mengajak Elis berjalan-jalan ke kawasan hutan di sebelah selatan Bendungan Ir. Sutami.
Saat melintasi jembatan, Elis sangat kagum menyaksikan derasnya aliran sungai Brantas dari waduk yang diapit perbukitan hijau.
Namun di depan mereka, ternyata kemudian terlihat asap yang membubung. Paman Zhen tiba-tiba menghentikan motor, lalu berjalan menuju area yang tak jauh dari pinggir jalan raya tersebut.
Paman Zhen mematikan bara yang menjadi sumber asap tersebut. “Ckckck, masih saja ada oknum ceroboh yang meninggalkan api di hutan.”
Setelah itu, mereka berdua meneruskan perjalanan menyusuri jalanan yang berkelok-kelok. Beberapa saat berikutnya ….
“Tiiinn….!” Paman memencet bel ke pengendara di depannya, kemudian menepikan motor.
Elis melihat Paman Zhen menncari-cari sesuatu di tanah. Begitu terlihat yang dicari, Paman Zhen menginjaknya kuat-kuat.
“Ada apa, Paman?”
“Pemuda tadi melemparkan puntung rokok yang masih menyala. Bahaya. Banyak orang yang tak menyadari bahwa tindakan seperti itu bisa menyebabkan kebakaran hutan.”
Elis lalu berkata pada pamannya. “Memang apa saja sih, yang bisa menyebabkan kebakaran hutan, Paman?”
“Banyak, Elis. Selain kecerobohan oknum-oknum tadi meninggalkan api atau puntung rokok menyala, kebakaran hutan bisa terjadi akibat sambaran petir pada pohon. Aktivitas vulkanis seperti awan panas dari letusan gunung pun bisa menimbulkan titik api,” jelas Paman Zhen.
“Ngeri ya, Paman. Elis jadi ingat peristiwa kabut asap yang merambah hingga ke negera tetangga.”
“Iya. Kabut asap yang timbul akan menyebabkan gangguan jarak pandang, juga mengakibatkan penyakit pernapasan. Kebakaran hutan juga mengakibatkan flora dan fauna yang ada di hutan berkurang, bahkan musnah. Hutan pun menjadi gundul sehingga tak mampu menampung air saat musim hujan. Dampaknya, sumber air bersih berkurang, tanah longsor serta banjir.”
“Kalau begitu, bagaimana cara kita mencegah kebakaran hutan, Paman?”
“Jika pergi ke hutan dan menyalakan api unggun atau memasak saat berkemah, pastikan api sudah padam sempurna sebelum meninggalkan lokasi. Lalu warga yang menemukan titik-titik api di hutan dan tidak bisa menanganinya sendiri, diharap segera melapor ke petugas terkait, sehingga area yang terbakar bisa diminimalisir.”
Paman Zhen lalu mengajak Elis istirahat duduk di atas rerumputan.
“Keberadaan hutan sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Jika kita tidak bisa menambah jumlahnya, maka jagalah kelestarian hutan yang sudah ada.”
Elis manggut-manggut mendengar penuturan Paman Zhen. *
[su_note note_color=”#FF9″]
Penulis: Elisa D S
Pendongeng: Kak Resha (@kakresha)
Ilustrasi: Regina Primalita
[/su_note]