Bicara wisata Jepang hampir identik dengan Gunung Fuji. Hal itu tak terlalu keliru mengingat gunung tertinggi di Jepang ini merupakan salah satu ikon wisata. Namun, berkunjung ke Fuji, tak hanya gunungnya yang memesona. Di dekatnya terdapat danau yang tak kalah memesona bernama Kawaguchi.
Sebagai salah satu dari Tiga Gunung Suci Jepang (Sanreizan), Fuji yang terletak di Prefektur Yamanashi memiliki lanskap memesona. Selain perbukitan, Fuji dikelilingi lima danau, salah satunya Kawaguchi (Kawaguchi-ko).
Kelima danau yang mengelilingi Fuji memiliki hubungan yang erat dengan gunung tersebut. Konon pada zaman dahulu, aliran lava dari letusan Fuji mengendap dan membendung sungai-sungai sehingga membentuk kelima danau, yaitu Kawaguchi, Yamanakako, Saiko, Shojiko, dan Motosuko.
Kawaguchi terletak di sisi utara Fuji. Di sekeliling danau terdapat kota bernama Fujikawaguchiko. Perjalanan menuju kota di kaki Fuji ini memakan waktu dua jam menggunakan bus dari Tokyo. Begitu turun dari bus, udara sejuk khas pegunungan langsung terasa.
Berkeliling dengan sepeda
Salah satu aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Fujikawaguchiko adalah bersepeda. Di kota ini terdapat banyak penyewaan sepeda dengan pilihan, antara lain sepeda gunung bertarif sekitar 2.600 yen (sekitar Rp 350.000) selama satu hari. Selain sepeda gunung, ada sepeda bertenaga baterai.
Perlu diketahui, medan jalanan di Fujikawaguchiko naik-turun. Yang tak ingin capek menggowes dapat menggunakan sepeda baterai untuk melahap tanjakan dengan mudah. Tidak perlu merasa khawatir berdampingan dengan mobil di jalan raya karena jalanan di kota tersebut tidak seramai Tokyo.
Kondisi jalan raya di Fujikawaguchiko aman untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki. Hal itu tak lepas dari disiplinnya masyarakat Jepang dalam berlalu lintas. Para pejalan kaki yang akan menyeberang jalan, misalnya, wajib menekan tombol di persimpangan jalan untuk menyeberang. Setelah beberapa detik, lampu merah akan menyala dan mobil akan berhenti dari jarak aman sambil mempersilakan para pejalan kaki menyeberang. Yang paling mengagumkan, pengendara mobil tetap berhenti ketika lampu merah menyala walaupun tidak ada orang yang menyeberang.
Pusat Kota Fujikawaguchiko terletak di sisi selatan Danau Kawaguchi. Untuk mencapai danau dari pusat kota, perjalanan melewati jalanan yang menurun. Di sepanjang jalan di tepi danau juga terdapat banyak toko cendera mata. Di sini Anda dapat membeli suvenir khas Fuji. Tersedia juga tempat penyewaan perahu angsa bila Anda ingin ke tengah danau.
Sepanjang jalan raya di tepi danau, terdapat banyak restoran dan penginapan. Beberapa di antaranya menawarkan menu basashi atau daging kuda. Dengan tekstur kenyal dan lembut, daging kuda mentah ini dapat dinikmati dengan saus shoyu khas Jepang.
Jika ingin mendapatkan foto danau berlatar belakang Gunung Fuji, silakan menuju ke sisi utara Danau Kawaguchi. Perhatikan juga ramalan cuaca sebelum datang ke tempat ini agar foto Anda tak terkendala cuaca yang berkabut atau hujan.
Menikmati “onsen”
Berwisata di kaki Gunung Fuji tak lengkap rasanya bila tidak menikmati onsen atau pemandian air panas. Di Fujikawaguchiko terdapat banyak penginapan yang menawarkan pemandian air panas dengan pemandangan ke arah Gunung Fuji. Apalagi, usai melepas penat bersepeda seharian, malam hari adalah saat yang tepat untuk berendam.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin berendam di onsen. Pertama, tidak diperkenankan mengenakan pakaian sehelai pun (termasuk baju renang). Bagi yang belum terbiasa akan budaya ini, mencari onsen privat bisa menjadi alternatif. Kedua, dilarang langsung memasuki kolam sebelum mandi terlebih dahulu. Ketiga, tidak boleh merendam rambut di dalam kolam.
Keempat, dilarang berkumur di dalam kolam. Semua etiket ini demi menjaga higienitas kolam onsen.
Fujikawaguchiko bisa menjadi salah satu destinasi yang cocok bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan danau dengan latar belakang Gunung Fuji. Selain Danau Kawaguchi, ada beberapa tempat ikonis yang menarik di kota tersebut. Seperti taman bermain Fuji-Q Highland, pagoda Chureito, Kawaguchiko Music Forest Museum, serta stasiun kereta Kawaguchiko. [DMI]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 11 Desember 2018.