Ranah mode selalu penuh dinamika. Setiap kreasi yang ditampilkan mampu melengkapi citra diri dan identitas budaya pemakainya. Tren pun datang silih berganti. Seperti tahun ini, power suit kembali hadir dan digemari penikmat mode dunia.
Pada awal pembuatannya, power suit atau pant suit merupakan setelan jas dan celana panjang yang identik sebagai pakaian kerja pria. Namun, seiring waktu, power suit digemari dan banyak dipakai perempuan.
Simbol perlawanan
Pakaian juga menjadi simbol “perlawanan”. Hal itulah yang salah satunya tersirat dalam setelan formal power suit untuk perempuan.
Jenis pakaian ini awalnya digagas oleh Coco Chanel, perancang ternama asal Perancis. Pada era 1920-an, Chanel menciptakan setelan yang masuk akal bagi kaum perempuan. Pemahaman masuk akal adalah setelan fleksibel dan praktis sekaligus “memerdekakan” penggunanya dari lilitan korset dan rok yang kaku.
Kala itu, setelan ini dikenal istilah Chanel Suit yang terdiri dari atasan berupa cardigan wol rajut dengan rok berbahan dan berwarna senada.
Dalam perkembangannya, power suit dikemas dalam bermacam desain trendi sesuai selera pasar. Sebagai contoh, dilansir dari majalah mode Vogue, tercantum bahwa pada 1931 power suit sempat tampil seksi dalam atasan berbahu terbuka keluaran rumah mode Rochas, yang konon terinspirasi kostum penari Bali.
Kemudian power suit mencapai kejayaannya pada era 1980-an. Setelan ini menjadi bagian koleksi ikonik sejumlah perancang dunia, seperti Giorgio Armani, Ralph Lauren, Anne Klein, dan Yves Saint Laurent.
Power suit juga sempat diidentikkan sebagai busana wajib pengusaha-pengusaha perempuan di daratan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bentuknya pun khas. Power suit berbentuk blazer kotak, bahu ditopang bantalan (padding), serta rok pendek. Konon, konsep the bigger the better” merajai ranah desain baju saat itu.
Kini, power suit dirancang lebih lembut dalam potongan lebih feminin. Permainan warna-warni cerah, penggunaan bahan kain sutra dan renda menambah gaya setelan ini.
Power suit yang dikenakan model AS Karlie Kloss saat berada di Met Gala Karlie Kloss saat berada di Met Gala tahun lalu menjadi contohnya. Karlie tampil menawan dalam setelan power suit yang disulap berbentuk gaun mini hitam dengan kerah berpotongan rendah yang elegan.
Memasuki musim Fall Winter tahun ini, power suit kian menjadi busana andalan, karena menjadi pilihan menarik untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya udara luar. Nah, uniknya lagi, pada tahun 2018, power suit diterjemahkan dalam gaya yang semakin berbeda-beda dari para desainernya.
Simak saja bagaimana label busana mewah asal Spanyol Loewe merancang power suit dengan menekankan gaya atraktif pada bagian lengan jaket yang “teriris” sehingga ada celah terbuka. Belum lagi adanya ornamen kantong berukuran besar pada setelannya yang memberikan keunikan tersendiri.
Lain lagi kreasi Balmain. Lini pakaian ternama dari Perancis tersebut justru mengambil inspirasi dari seragam tentara. Bahkan, beberapa power suit koleksinya, berkilauan, berwarna metalik, bermotif hologram, bahkan ada yang tembus pandang karena terbuat dari bahan PVC.
Apa pun bentuk dan kreasinya, kini tren power suit dapat diadopsi sebagai cara berbusana yang mampu menguatkan fashion statement Anda. [*/AJG]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 16 November 2018.