3 Tips Sederhana Menata Taman Air di Rumah

by bkrismawan

Rumah yang memiliki taman air tampak menyenangkan. Atmosfer di sekitar rumah menjadi sejuk dan asri. Jika taman air diberi pancuran kecil yang menghadirkan gemericik air, itu bisa memberi rasa tenang dan tenteram.

Air yang jatuh dari pancuran bahkan oleh sebagian orang dianggap bisa membawa keberuntungan. Oleh karena itu, sering dijumpai rumah yang di mukanya terdapat kolam dengan air mancur. Di Jakarta, kita bisa melihat pusat-pusat perbelanjaan yang membuat air mancur di bagian muka dan di tengah bangunan.

Namun, semua keindahan itu akan buyar jika taman air, sesederhana apa pun, tak dirawat. Bila itu terjadi, taman air malah memperburuk penampilan rumah dan menjadi sarang penyakit. Menguras kolam dan menata letak ulang tanaman harus dilakukan secara rutin. Ukuran kolam dapat menjadi penanda seberapa sering kita harus mengurasnya. Kolam yang berukuran kecil lebih cepat kotor dan berlumpur.

1. Membersihkan endapan lumpur

ilustrasi membersihkan kolam

ilustrasi membersihkan kolam. (Shutterstock)

Oleh sebab itu, kolam yang kecil harus lebih sering dibersihkan. Saat membersihkan kolam, pindahkan dulu ikan-ikan ke wadah lain. Di dasar kolam biasanya terdapat endapan lumpur, ini yang acap membuat air menjadi keruh. Lumpur ini harus dibersihkan dengan menggunakan pond vacuum, kecuali jika kolam dibuat dengan pond-liner (plastik).

Setelah lumpur diangkat, selanjutnya membersihkan filter (saringan) air. Kemudian sikat lumut-lumut yang tumbuh di dinding kolam sampai bersih. Setelah selesai, isikan air bersih ke dalam kolam. Kolam pun akan tampak jernih dan sehat.

2. Rapikan pot dan tanaman di sekeliling kolam

ilustrasi tanaman di sekeliling kolam

ilustrasi tanaman di sekeliling kolam. (Shutterstock)

Pot dan tanaman yang diletakkan di sekeliling kolam juga perlu dirapikan dan dibersihkan. Daun atau bunga yang layu dibuang agar yang tersisa hanya kesan segar. Bersihkan juga tanah yang biasanya keluar dari dasar pot agar lingkungan kolam kian terlihat bersih.

3. Gunakan pencahayaan

ilustrasi spotlight di taman

Ilustrasi penggunaan cahaya di taman. (Shutterstock)

Ada juga yang melengkapi taman air dengan lampu sebagai pencahayaan. Lampu-lampu ini sebenarnya tak terlalu penting, tetapi tetap saja ada gunanya. Tanpa lampu, ikan dan tanaman tetap
dapat tumbuh sehat. Manfaat lampu lebih kentara pada malam hari, taman air dapat terlihat lebih dramatis.

Lampu yang umum dipakai pada area basah adalah jenis spotlight dengan tegangan rendah sekitar 12–24 volt. Jika tegangannya tinggi bisa mengundang potensi bahaya. Lampu dengan tegangan rendah memiliki trafo penurun tegangan. Model ini relatif aman digunakan di dalam air atau area luar ruangan. Yang penting, trafo penurun tegangan diletakkan pada lokasi yang tertutup rapat, kering, dan jauh dari jangkauan air.

Perhatikan juga rumah lampunya. Untuk pemasangan di luar ruangan atau di dalam air, rumah lampu harus tertutup rapat dan kedap air sehingga tak ada setitik air yang dapat masuk. Bisa pula memakai lampu yang mudah dipasang di mana saja, termasuk di dalam kolam, ini yang disebut lampu serat optik. [*/TYS]

 

Share to

Artikel Menarik Lainnya