Meski hujan belum turun merata di berbagai wilayah Indonesia, tak ada salahnya kita selalu waspada, terlebih bagi yang sering berkendara atau mengemudi. Kewaspadaan kita tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lain.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Kondisi pencahayaan, kelistrikan, serta gaya berkendara menjadi hal yang patut diperhatikan sebelum hujan tiba.
1. Penerangan
Penerangan menjadi faktor penting saat berkendara, tak hanya saat matahari terbenam, tetapi juga saat hujan atau mendung. Untuk itu, pastikan sistem penerangan dalam kondisi baik.
Memeriksa bohlam lampu utama adalah langkah sederhana yang bisa kita lakukan agar sistem penerangan berfungsi maksimal. Pastikan bohlam lampu dalam kondisi prima sehingga mampu memancarkan cahaya yang cukup terang. Segera lakukan penggantian bohlam apabila sinar yang dipancarkan tampak redup.
Hindari menggunakan lampu yang tidak sesuai anjuran pabrik. Selain mengganggu kinerja aki, penggunaan bohlam tidak tepat dapat membuat batok lampu cepat menguning dan kusam.
2. Kelistrikan
Kelistrikan juga ikut ambil bagian terhadap penerangan. Oleh sebab itu, agar pancaran lampu tidak terganggu, pastikan arus listrik yang ada pada sistem penerangan dapat mengalir normal, di antaranya dengan memeriksa kabel-kabel kelistrikan.
Selain itu, sering kali lampu menjadi redup lantaran pasokan listrik yang diterima bohlam tidak sesuai kebutuhan. Diperlukan komponen tambahan yang disebut relay. Komponen ini bekerja menggunakan sistem pengendali dengan arus listrik kecil sehingga suplai listrik menuju bohlam menjadi maksimal. Sebelum Anda memasang relay, pastikan alat ini tidak mengganggu sistem kelistrikan lainnya, termasuk aki.
3. Ban
Pada saat turun hujan, kondisi jalan tentu menjadi basah, risiko ban tergelincir pun ikut meningkat, dibanding saat kering. Pastikan ban dalam kondisi prima sebelum Anda ajak mengarungi medan jalan.
Pastikan juga tekanan angin ban sesuai ketentuan. Alangkah baiknya bila Anda menggunakan ban dengan merek terjamin dengan kualitas andal. Tingkat keausan ban juga patut diperhatikan karena ban yang sudah aus lebih rentan terhadap risiko aquaplaning.
4. Defogger
Antikabut (defogger) menjadi salah satu fitur yang amat membantu pada saat hujan. Garis-garis kawat melintang di kaca belakang ini berfungsi sebagai penghantar panas yang dapat menghindari terbentuknya kabut akibat perbedaan suhu di dalam dan luar kabin.
Namun, Anda harus bijak menggunakan fitur tersebut agar kaca mobil tetap awet. Pasalnya, mengaktifkan fitur defogger secara terus menerus dapat memicu kaca mobil cepat retak lantaran memuai akibat perubahan suhu yang ditimbulkan kawat tersebut. Penggunaan defogger yang kurang bijak juga bisa mengganggu kinerja aki.
5. Gaya berkendara
Selain fitur dan komponen kendaraan, hal lain yang tak kalah penting adalah gaya berkendara. Berada di balik kemudi ketika hujan tentu berbeda dengan saat cuaca cerah—butuh kewaspadaan lebih.
Selain meletakkan kedua tangan dengan benar pada setir, Anda juga harus menghindari bermanuver secara mendadak. Berbelok secara tiba-tiba dapat mengganggu handling atau sistem pengendalian kendaraan akibat hilangnya keseimbangan. Perhatikan pula saat Anda menginjak pedal gas dan rem sebagai langkah antisipasi menghindari terjadinya mobil tergelincir. [*/BYU]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 27 Oktober 2018.