Di sebuah kota kecil di Massachusetts, AS, sekelompok remaja perempuan memanggil sosok menyeramkan yang dikenal sebagai slender man. Ternyata, hal itu berujung pada bencana terhadap keempatnya.
Wren (Joey King), Hallie (Julia Goldani Telles), Chloe (Jaz Sinclair), dan Katie Jensen (Annalise Basso) adalah empat sekawan yang tinggal di sebuah kota kecil. Tak banyak yang dapat dilakukan di kota tersebut sehingga mereka berharap dapat keluar dari kota tersebut.
Mereka acap berkumpul bersama untuk mengusir kebosanan. Suatu kali, setelah mendengar bahwa sekelompok siswa laki-laki berkumpul untuk memanggil slender man, mereka pun iseng ingin mencoba hal yang sama.
Untuk memanggil slender man, mereka memutar sebuah video yang viral di internet. Isinya tidak begitu jelas, tapi ending-nya sangat mengganggu sehingga salah satu dari mereka, Katie, tampak terpengaruh.
Beberapa waktu kemudian, mereka mengikuti study tour ke kawasan berhutan. Katie menunjukkan gelagat aneh dan belakangan ia menghilang. Polisi turun tangan, tetapi hasilnya nihil. Katie menghilang tanpa bekas.
Wren dan teman-temannya mencoba mencari tahu keberadaan Katie. Mereka mulai curiga, jangan-jangan sosok slender man yang secara iseng mereka panggil itu nyata adanya.
Bertemu
Di kamar tidur Katie, mereka menemukan banyak tempelan gambar yang antara lain menampakkan sosok kurus dan tinggi yang misterius. Hal itu semakin diperkuat dengan sejumlah video yang terakhir kali ditonton Katie di laptopnya. Tampaknya, Katie terpengaruh oleh slender man dan ingin bertemu dengannya.
Melalui seseorang yang diketahui terakhir kali berkomunikasi dengan Katie melalui aplikasi pengirim pesan, mereka mendapat petunjuk untuk mengontak slender man. Ketiga sekawan itu pun merencanakan kembali ke hutan untuk melacak jejak Katie dengan mencoba berkomunikasi dengan slender man. Ternyata, teror dan kejadian buruk dialami oleh mereka satu per satu. Berhasilkah mereka bertemu dengan slender man serta menyelamatkan Katie?
Di dunia nyata, slender man adalah tokoh rekaan yang pertama kali muncul sebagai meme di forum diskusi di internet. Sosoknya digambarkan kurus, tinggi, dan wajahnya polos tak berbentuk. Sayangnya, dalam film, latar belakang slender man ini kurang digali. Ia hanya diceritakan muncul beberapa kali tertangkap kamera dan dihubungkan dengan hilangnya secara misterius sejumlah anak.
Menonton video yang berujung pada bencana mau tak mau mengingatkan pada film The Ring. Sayangnya, di film ini, tak dijelaskan bagaimana asal-muasal video itu serta bagaimana ia bisa viral.
Begitu pun karakter Wren dan teman-temannya, sama sekali tidak ada yang unik. Mereka hanya remaja perempuan biasa dengan keseharian yang sangat biasa pula. Kisah yang dibangun dari awal hingga habisnya film ini nyaris tanpa letupan berarti. Semua mengalir nyaris tanpa kesan sehingga cenderung membosankan.
Dari sisi akting juga tak banyak membantu. Para pemeran tak bisa terlalu banyak mengeksplor karakter yang memang tidak terlalu kuat. Ketegangan dibangun melalui teknik menampilkan kejutan (jumpscare), tetapi acap kali sudah dapat ditebak sehingga tak terlalu mengagetkan.
Tak terlalu banyak yang bisa diharapkan dari Slender Man. Kalaupun ada yang bisa diacungi jempol barangkali dari sisi visual dan tata suaranya yang memang cukup berbobot.
Jika Anda penikmat serius film horor atau thriller, film ini mungkin kurang meyakinkan. Namun, sebagai tontonan visual, film ini cukup menghibur. [ACA]
Sutradara :
Sylvain White
Skenario :
David Birke, berdasarkan karakter rekaan Victor Surge
Pemain :
Joey King, Julia Goldani Telles, Jaz Sinclair, dan Annalise Basso
Rilisan :
AS
Tayang Perdana :
Agustus 2018
[su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=eRV-c3hs3vw” width=”640″ height=”420″ autoplay=”yes”][su_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?t=17&v=fW-GgbZjC68″ width=”620″ autoplay=”yes”][/su_youtube]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 15 Agustus 2018.