Kenyamanan saat mengendarai sepeda motor ditentukan berbagai hal. Selain mesin yang “sehat”, faktor lain yang turut menjadi kunci kenyamanan adalah sistem kemudi. Dengan sistem kemudi yang optimal, keinginan untuk melaju dan bermanuver di jalan dapat dengan mudah diraih.
Namun, tidak sedikit pengemudi mengeluh lantaran motornya terasa tidak stabil dan oleng saat melaju di kecepatan tertentu. Umumnya, masalah ini disebabkan putaran roda yang tidak lurus akibat setelan velg yang tidak tepat. Hal lainnya yaitu disebabkan adanya jari-jari yang kendur.
Agar hal ini tidak terjadi, ada langkah sederhana yang dapat dilakukan. Pemilik sepeda motor dapat menempatkan atau memarkir kendaraannya dengan menggunakan standar tengah.
Hal ini dimaksudkan agar ban dapat menggantung sehingga memungkinkan untuk diputar. Selanjutnya, pemilik kendaraan dapat memutar ban dan memperhatikan dari arah depan atau belakang, apakah putarannya masih lurus atau tidak. Jika putarannya terlihat bergoyang, hal itu menandakan kalau velg sudah tidak presisi.
Penanganannya dengan cara menyetel kembali velg yang sudah tidak standar tersebut, di antaranya dengan mengencangkan jari-jari yang kendur. Namun, jika Anda menggunakan velg racing, velg tersebut harus dipres agar kembali ke bentuk asalnya.
Selain velg dan jari-jari, sepeda motor yang tidak stabil bisa juga diakibatkan karena tekanan angin ban yang tidak tepat. Berikan tekanan angin yang tepat sesuai buku petunjuk yang diberikan distributor atau gerai sepeda motor saat Anda membeli kendaraan tersebut.
Menjaga tekanan angin ban dalam batas normal juga dapat memperpanjang usia ban dan velg. Yang tak kalah penting, jangan lupa memeriksa baut lengan ayun. Apakah baut tersebut sudah terpasang dengan tepat.
Periksa pula peredam kejut (shock absorber) dengan cara mencermatinya secara detail. Jika ditemui cairan pada bagian luar shock absorber, segera Anda bawa sepeda motor tersebut ke bengkel tepercaya untuk segera dilakukan pengecekan. Jika perlu, gantilah peredam kejut dengan yang baru agar kenyamanan semakin maksimal. [BYU]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 Juli 2018