Ketenangan di Jalan-jalan Ljubljana, Slovenia

by bkrismawan

[su_quote]Ljubljana, for you all hearts are burning The sun, moon and all the stars Listen, can’t you hear what they are saying? Ljubljana is green.[/su_quote]

 

Itu adalah penggalan himne “Ljubljana, for You” yang diciptakan untuk merayakan disandangnya predikat European Green Capital 2016 oleh Ibu Kota Slovenia ini. Lagu tersebut menunjukkan kecintaan warganya sendiri pada Ljubljana, yang berubah menjadi jauh lebih ramah lingkungan dalam beberapa tahun terakhir. Ah, bahkan para pelancong yang hanya sejenak mengunjungi kota ini pun akan jatuh hati.

Suara pagi di Ljubljana adalah bunyi langkah-langkah sepatu pada jalan berbatu, kayuhan sepeda, cericit burung yang melintasi Sungai Ljubljanica, juga lonceng dari katedral di kaki bukit. Di area sentral Ljubljana itu, tak kita dengar deru mesin mobil atau klakson yang tak sabar. Barangkali ketenanganlah hal pertama yang membuat kota ini memikat.

Salah satu dari sederet indikator yang membuat Ljubljana ditetapkan sebagai European Green Capital 2016, kota ini mampu menerapkan aturan bebas kendaraan bermotor pada area pusatnya. Kebijakan yang dalam rentang satu dekade mampu mengurangi emisi karbon sampai dengan 70 persen, juga hiruk-pikuk. Membuat kota ini jauh lebih layak huni.

Apa yang kita lihat sekarang berbeda jauh dengan kondisi sekitar satu dasawarsa silam. Ljubljana kala itu dipadati kendaraan. Hanya ada sedikit ruang untuk pejalan kaki. Salah satu orang yang paling berperan dalam perubahan itu adalah Zoran Jankovic, Wali Kota Ljubljana yang menjabat sejak 2006.

Ia membuat rencana jangka panjang untuk Ljubljana yang dikenal dengan Vision 2025. Visi itu menetapkan target untuk Ljubljana terkait transportasi yang berkelanjutan, konservasi ruang hijau, sistem daur ulang, dan penataan infrastruktur.

Foto dokumen Shutterstock.com

Kebijakan bebas kendaraan bermotor pribadi di area pusat kota disertai sistem lain yang membuat mobilitas tetap lancar. Di sentral Ljubljana, hanya pejalan kaki, pesepeda, bus, dan taksi elektrik yang disebut Kavilir yang boleh melintas. Kavilir yang bebas biaya disediakan khusus bagi lansia, penyandang disabilitas, dan ibu dengan anak-anak.

Area khusus untuk berjalan kaki dan bersepeda di Ljubljana jika ditotal luasnya kira-kira 10 hektar. Ljubljana juga mempermudah warga dan wisatawan dengan adanya sistem bike sharing sejak 2011. Ada banyak titik atau stasiun pengambilan/pengembalian sepeda. Kita bisa menyewanya dengan semacam kartu pintar atau PIN yang didapatkan dengan mendaftar menggunakan kartu kredit.

Warga yang memiliki rumah di pusat kota atau mereka yang sekadar ingin mencapai pusat kota, jika memiliki mobil, harus memarkir mobilnya di garasi bawah tanah di luar area bebas kendaraan bermotor. Dari situ, orang bisa berjalan kaki, bersepeda, atau naik bus. Busnya pun sebagian besar adalah bus elektrik yang bebas bahan bakar fosil.

Ljubljana masih mengupayakan peningkatan mobilitas yang ideal. Kota ini menargetkan dapat mencapai distribusi sarana mobilitas yang seimbang pada 2020, yaitu sepertiga warga yang memiliki kendaraan pribadi, sepertiga warga menggunakan transportasi publik, dan sepertiganya tidak menggunakan kendaraan bermotor. [NOV]

 

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 12 Februari 2018.

Share to

Artikel Menarik Lainnya